Pilkada sepertinya bukan merupakan suatu keharusan yang mutlak bagi setiap masyarakat yang sudah memiliki hak pilih. Masyarakat menganggap ini hanya semata-mata permainan politik dalam merangkul sebuah kekuasaan.
Seperti halnya Pilkada yang telah berlangsung di kota Depok ini, tidak sedikit masyarakat yang sudah memiliki hak pilihnya justru tidak memanfaatkan hak pilihnya itu di TPS tempat mereka tinggal. Alasan mereka tidak menggunakan hak pilihnya kita tidak tahu...? mungkinkah masyarakat sudah mengalami krisis kepercayaan kepemimpinan...?
Jawaban semua hanya mereka yang tahu, kita hanya bisa memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang ada.Inikah yang dinamakan DEMOKRASI sebenarnya...? Pelik dan rumit kedengarannya buat kita selaku orang awam untuk bisa mengerti tentang ini. Mungkin mereka berprinsip pengalaman adalah pelajaran yang sangat berharga sehingga ketakutan-ketakutan yang ada dalam diri mereka muncul dan kesempatan memilih tidak mereka gunakan dengan sebaik-baiknya. Kalau saya pikir apa salahnya si mereka jalani aturan dulu baru menilai kinerja kepemimpinan para Kandidat nantinya. Manusia kan tidak ada yang sempurna pasti ada khilaf dan lupa termasuk kita juga, tinggal dari manusianya itu sendiri bisakah mereka membenahi kehilafan dan kekurangannya ke arah yang lebih baik. Tidak salah kalau kita berikan kesempatan itu kepada para Kandidat, setelah itu barulah kita menilai kinerja mereka. Seandainya kinerja kepemimpinan mereka buruk barulah kita selaku masyarakat bertindak. Toh kedaulatan sepenuhnya ada di tangan rakyat kan...? Semoga ini tidak berkelanjutan dan harapan sepenuhnya Kota Depok akan terus maju dan berkembang, Sukses untuk Kandidat yang nanti akan naik....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarnya ya, ditunggu....!